Tugas Kelompok
Mata kuliah : Azas falsafah
penjas dan olahraga
PROFESI PENJAS DENGAN KAITAN KESEJAHTRAAN HIDUP
OLEH
:
KELOMPOK 5
1.
WARDIMAN
JOYO WIRAHMAN
2.
MUH.
HASBI
MANAJEMEN
OLAHRAGA
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2012/2013
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya yang telah di berikan
kepada kami sehingga bisa menyusun makalah profesi
penjas dengan kaitan kesejahtraan hidup, Makalah ini disusun berdasarkan tugas yang di berikan oleh
bapak dosen, sebagai salah satu syarat lulus mata kuliah azas
falsafah penjas dan olahraga
Makalah
ini kami susun secara dengan membaca beberapa informasi dari internet .Makalah
ini kami buat dan kamipun usahakan dapat
di mengerti baik diri sendiri dan orang lain, bila ada kesalahan mohon kritik
dan saran yang bersifat membangun, agar bisa perbaikan pembuatan
makalah untuk selanjutnya.
Akhir
kata, mudah-mudahan makalah ini memberi manfaat dalam kegiatan belajar
mengajar, khususnya dalam perkuliahan sehingga dapat mempermudah dalam proses
pembelajaran terkhusus dibidang kesejhtraan
profesi penjas.
Makassar, 4 November 2012
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan
jasmani merupakan mata pelajaran yang pasti ada di setiap jenjang pendidikan.
Pendidikan jasmani diberikan karena memiliki peran dan fungsi merangsang
pertumbuhan dan perkembangan jasmani siswa. Pendidikan jasmani tidak sama
dengan olahraga, karena dalam pendidikan jasmani terdapat latihan-latihan yang
bertujuan untuk memperkuat otot, mempertinggi koordinasi, menjaga kesehatan
tubuh, selain itu juga bertujuan untuk membentuk watak para siswa.
Tinjauan
pokok dari pendidikan jasmani adalah gerak, dan dari gerak tersebut akan
memberikan efek positif bagi fisik maupun mental seseorang. Selain itu kegiatan
dalam pendidikan jasamani harus diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan
perkembangan peserta didik.
Seorang
guru pendidikan jasmani hendaknya menguasai semua hal terkait dengan pendidikan
jasmani atau aktivitas olahraga yang akan diajarkan di sekolah. Selain itu
seorang guru pendidikan jasmani bukan sekedar menyaampaikan ilmu, namun juga
nilai. Dalam menghadapi peserta didiknya yaitu siswa seorang guru juga harus
paham dengan tingkat perkembangan siswanya. Sehingga dalam menjalankan tugas,
seorang yang bergelut di bidang penjas harus juga mendapat
perhatian khusus untuk peningkatan kesejahtraan, terkhusus bagi guru penjas.
Kesejahteraan para guru penjas masih butuh perhatian lebih. Utamanya, mereka
adalah sosok orang yang bisa mengetahui bibit atlet muda lebih dini. Perhatian pemerintah daerah baik
Pemkab maupun Provinsi masih sangat kurang dalam memperhatikan kesejahteraan
para guru olahraga. Sebaliknya,
pemerintah meminta kami untuk meningkatkan kinerja, jadi kami sebagai guru ini
memang hanya mengandalkan semangat dan rela berkorban saja, jam kerja kami-kami
yang tidak sertifikasi ini sama dengan yang telah tersertifikasi, yakni sama 24
jam," keluh pemerhati dunia olahraga yang sekaligus Belum lagi,
fokus mereka dengan segala upaya setiap hari berhadapan dengan anak atau siswa
di sekolah dengan macam-macam sifat dan karakter masing-masing.'Jadi, tugas sebagai guru penjas ini lebih berat ketimbang mereka yang berada
dalam jajaran PNS struktural, yang kebanyakan lebih santai duduk di belakang
meja, padahal kesejahteraan mereka pun jauh melampaui guru penjas.
Belum lagi tambahnya, sarana dan
prasarana di Merawang saat ini masih kurang, padahal seperti olahraga renang
misalnya kami melihat ada beberapa bibit atlet renang dari Desa Balunijuk yang
sudah pernah dicoba, dan hasilnya tanpa diduga ternyata cukup baik.
"Tapi, keterbatasan sarana membuat kami harus bolak balik antar mereka dari satu kolam renang ke kolam renang lainnya.
"Tapi, keterbatasan sarana membuat kami harus bolak balik antar mereka dari satu kolam renang ke kolam renang lainnya.
Namun persoalannya
sekarang yang akan
dibahas dalam makalah ini yakni profesi guru penjas dengan kaitan kesejahtaraan
hidup.
B. Rumusan
Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam
makalah ini yakni ;
Bagaimana kaitan
profesi penjas dengan kesejahtaan hidup ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
Menjawab rumusan maslah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profesi guru
penjas
Profesionalisme
kata bendanya adalah ahli, Profesional berasal dari kata profesi. Profesi
sendiri memiliki arti bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu. Atau bisa diartikan suatu pekerjaan
yang memerlukan keahlian khusus dari pergurun tinggi. Sehingga profesi bukan
hanya sekedar suatu pekerjaan seseorang, namun profesi memerlukan pemahaman
ilmu yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Profesional dapat bermakna suatu profesi yang dijalankan
dengan penuh komitmen serta tanggung jawab. Dalam salah satu sumber menyatakan
bahwa profesional berkaitan dengan profesi, memerlukan keahlian/ kepandaian
khusus untuk menjalankannya serta mengharuskan adanya pembayaran untuk
melakukannya atau merupakan lawan dari amatir
Professional mempunyai makna yang
mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan
tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan
profesinya. Penyandangan dan penampilan “profesional” ini telah mendapat
pengakuan, baik segara formal maupun informal. Pengakuan secara formal
diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu,
yaitu pemerintah dan atau organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan itu
diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi
Suatu profesi mengharuskan
seseorang untuk mendalami kemampuan khusus sesuai dengan profesi tersebut. Orang yang profesional mampu menyandang suatu jabatan atau
pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi yang
dimilikinya. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan
pekerjaan di profesinya. Karena hal ini terkait dengan hasil dari
pekerjaannya tersebut. Jika seseorang mejalankan suatu profesi namun tidak
memiliki kemampuan yang sesuai maka hasil dari pekerjaannya bisa dikatakan
kurang memuaskan.
Apa
saja tentang pendidikan jasmani dia ahli, he is a profesional physical
educator; pekerjaannya memang sebagai guru pendidikan jasmani. (Ensiklopedia
Indonesia:220) Guru dalam bahasa India artinya
orang yang mengajarkam tentang kelepasan dari sangsara (biasanya bersifat
gaib), guru selalu diperlukan, seringkali dipuja sebagai Dewa, kehendaknya
tidak boleh dilawan. Dalam lontara disebutkan; guru adalah orang yang serba
bisa, serba tahu, dapat menyelesaikan masalah, orang yang mengajarkan, orang
yang jadi panutan. Predikat
guru melekat pada orang dewasa yang bertugas rutin menyampaikan pengetahuan dan
keterampilan intelektual maupun motorik, kepada orang yang umumnya berusia
lebih muda, yang disebut murid. Guru seringkali menjadi anutan bagi muridnya,
baik secara formal disekolah maupun informal di luar sekolah.
Begitu
lekatnya predikat guru sampai-sampai sukar sekali bagi seorang guru untuk
melepaskan diri dari predikat itu sekalipun ia berada diluar lingkungan
sekolah, seperti di lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal ataupun dimana
saja sepanjang ada yang mengenalnya bahwa ia adalah seorang guru. Sebagai
konsekuensi dari predikat yang melekat itu, maka segala tindakannya, ucapan
serta perbuatannya pun dituntut sebagaimana tindakan, ucapan dan perbuatan
seorang guru. Ada beberapa, tugas pokok disamping
ada empat fungsi sebagai guru masing-masing adalah guru sebagai pemimpin, guru
sebagai pendidik, guru sebagai pengajar dan guru sebagi pembimbing. Tugas-tugas
pokok tersebut meliputi; peningkatan kesegaran jasmani anak didik, memimpin
kegiatan dalam bermain atau latihan yang, seiring dengan pembelajaran, sebagai
motivator dan penegak disiplin.
Secara
umum pendidik merupakan sosok yang memiliki kedudukan yang sangat penting bagi
perkembangan peserta didik. Karena tugas seorang guru adalah tidak hanya
menyampaikan ilmu pengetahuan namun juga nilai kepada peserta didik. Guru
berperan dalam perancangan pemeblajaran di kelas, pengaturan kelas dan
pengendalian siswa, serta penilaian hasil pembelajaran yang dicapai oleh siswa.
Oleh karena itu peran seorang guru sangatlah penting bagi kelangsungan dan
keberhasilan pendidikan dan pembelajaran.
Walau
untuk peresapan bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru juga bergantung pada
siswa yang ditanganinya, guru tidak boleh memaksakan penyampaian ilmu tersebut
dapat diterima oleh siswa. Hal ini karena hasil pendidikan dan proses kemajuan
setiap siswa tidaklah sama. Sehingga seorang guru harus bersikap sabar dan
telaten dalam membina peserta didiknya.
Guru
dalam menjalankan pekerjaannya tidak hanya berhenti pada kegiatan belajar
mengajar saja. Terkait dengan hal tersebut guru juga perlu menyusun rencana
pembelajaran terkait denga kurikulum. Penyusunan pembelajaran tersebut juga
bukan sekedar hal yang sepele. Karena baik buruknya kurikulum bergantung pada
aktivitas dan kreativitas guru dalam menjabarkan serta merealisasikan kurikulum
tersebut.
Tugas
seorang guru pada umumnya adalah sebagai pendidik yaitu melakukan transformasi
nilai-nilai dan pembentukan pribadi, sedangkan pengajar yang berarti guru
bertugas penyaluran ilmu pengetahuan serta keterampilan. Tugas tersebut
berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia yang pada akhirnya menentukan
kelestarian dan kejayaan kehidupan bangsa (Dwi Siswoyo, 2008). Hal ini karena
guru mendidik siswanya yang kelak pasti akan memilih karir sesuai dengan
keinginan mereka, sehingga segala yang dilakukan oleh seorang guru akan
berpengaruh pada kualitas siswanya.
Guru
dalam bertugas sangatlah erat kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar. Dalam
kegiatan belajar mengajar tersebut mereka mengahadapi siswa yang dalam hal ini
melakukan “perbuatan belajar.” Perbuatan belajar itu sendiri bermakna kegiatan
yang dilakukan di mana di dalamnya terdapat suatu proses perubahan tingkah laku
yang terjadi pada diri seseorang. Berikut ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan sehubungan dengan belajar dalam kaitannya dengan kegiatan belajar
mengajar.
1. Siswa adalah manusia yang mempunyai
kebutuhan di dalam dirinya. Guru harus mengerti keadaan siswa agar dalam
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
2. Guru perlu memerhatikan adanya
faktor penyesuaian diri seorang anak/ siswa terhadap suatu situasi.
3. Guru pada waktu mengajar dihadapkan
pada kurikulum yang akan diajarkannya dengan buku pelajaran yang sesuai dengan
kurikulum tersebut.
4. Guru seharusnya telah memiliki
metoda mengajar agar dengan tepat ia dapat menyajikan bahan pelajaran kepada
para siswa.
5. Guru mengadakan penilaian.
6. Guru perlu mengetahui bahwa dalam
peristiwa belajar terdapat tiga komponen, yaitu siswa, stimulus/ rangsangan,
dan respons/ jawaban. (Rochman
Natawidjaja, 1979: 6-12)
Sikap
seorang guru tidak boleh membuat munculnya kesan negatif pada pandangan semua
pihak. Selain itu guru harus memahami perkembangan peserta didik yang sedang
mereka tangani. Sebagai contoh pada perkembangan akhir masa kanak-kanak, guru
berperan mendukung penyesuaian diri anak tersebut. Guru harus pengertian dan
kompeten. Jika guru bersikap disiplin akan dianggap tidak adil oleh anak atau
sesuatu yang menentang anak tersebut akan memberikan pengaruh yang berbeda.
Dalam setiap tingkat perkembangan, siswa senantiasa melakukan usaha penyesuaian
diri terhadap lingkungan serta terhadap tingkat perkembangan yang lebih tinggi.
Di
sekolah, seorang guru penjas juga memilki mutiperan. Mutiperan tersebut antara
lain:
1.
Peran
guru pendidikan jasmani yaitu sebagai tenaga pendidik, pengajar, pembimbing,
serta pelatih. Pendidik dan pengajar berkaitan dengan nilai, pengajar berkaitan
dengan ilmu pengetahuan, dan pelatih yang bertugas melatih siswa di bidang
keterampilan atau skill.
2.
Membantu
mengelola program sekolah serta pengembangan program sekolah.
3.
Mengembangkan
keprofesionalan. Dalam hal ini guru penjas sebagai tenaga profesional di
sekolah.
Untuk
tercapainya tujuan pembelajaran pada setiap tatap muka seringkali dijumpai
beberapa murid mengalami kesulitan dalam penguasaan skil-skill (keterampilan)
gerak. Dalam kondisi seperti ini sebagai guru penjas dituntut profesionalisme
dalam pelayanan untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Guru penjas dituntut
coaching assets atau modal kepelatihan agar memiliki sifat yang bernilai dari
seorang guru penjas disamping sebagai guru juga dia sebagai orang tua,
motivator yang memperlancar pendekatan yang positif dan menentukan, dan sebagai
teman yang senantiasa membantu memberi dukungan guna tercapainya tujuan
pembelajaran.
Rasa
humor sangat dibutuhkan oleh anak didik manakala rasa jenuh, rasa lelah dan
penguasaan materi pembelajaran termasuk skill-skill kurang dikuasai dengan
cepat.
B. Kesejahtraan Hidup
Setiap orang ingin merasakan
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, walaupun barometernya bisa berbeda-beda. Bagaimanapun kondisi anda saat ini,
apapun modal anda saat ini, anda berhak mendapatkan kebahagiaan hidup.
Tidak ada syarat tertentu semua orang berhak bahagia selama dia menginginkan
kebahagiaan itu. Kunci2
tersebut antara lain:Belajar menangani rasa putus asa Banyak
orang merasa putus asa saat ditimpa musibah atau mengalami masalah/kesulitan
spt diputuskan kekasih, ditolak calon istri/suami, belum dapat pekerjaan,
stress dll. Kita harus belajar menangani putus asa. Putus asa bisa
mengakibatkan tekanan mental dalam kehidupan kita. Tekanan tersebut bisa
membuat kita tidak bersemangat dalam hidup ini. Bagaimana agar kita bisa
mengatasi perasaan putus asa ini?
Belajar
menangani proses menuju hal tertentu dgn cara belajar :
1.
Jangan berkeringat hal2 kecil.
2.
jgn khawatir hal2 kecil
3.
Ingatlah bahwa semua hal kecil, kita kan
merasa lebih ringan. Anggapan bahwa masalah2 besar adalah dari diri
sendiri yang manganggap masalah2 itu monster yang mengerikan. Anggapan
bahwa masalah itu besar bisa menimbulkan rasa putus asa. Allah SWT tidak akan memberi
masalah lebih besar dari kemapuan kita mengatasinya, sehingga kita perlu
belajar mengatasi masalah. terhindar dari putus asa. Mimpi kita pun
terhenti karena keputusasaan yang kita alami.
4.
belajar banyak dari orang2 yang
mengalami beragam tekanan bangkit lalu dapat hal2 yang tidak terduga.
5.
Belajar mengatasi penolakan:Berapa
banyak diantara kita yang takut untuk mencoba sesuatu karena takut ditolak.
Sejarah membuktikan bahwa orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang tidak
takut ditolak, mereka terus berusaha walaupun mendapat banyak penolakan di sana
sini, Mereka menganggap penolakan sebagai sumber energi atau sumber kekuatan
untuk membuat pribadi mereka menjadi pribadi yang agung, lebih besar dan lebih
kuat. Sehingga mereka bisa bertahan terhadap penolakan2 walaupun beribu
kali. Orang yang ditolak lalu merasa "down" adalah orang2
yang tidak lagi berpegang teguh pada keinginannya. Dia tidak lagi bisa meraih
keinginan dan mimpi2nya.
6.
Belajar menangani tekanan kesulitan
keuangan Banyak orang yang Penghasilannya
ada, bahkan banyak namun tidak bisa menyimpan yang sudah dimiliki dan
mengeluarkan uang/harta tersebut di jalan yang tepat. Malahan seringkali
dikejar-kejar petugas kartu kredit. Kita harus belajar agar tahu bagaimana
mencari, menyimpan dan membelanjakan uang. Bagaimana mencari uang yang
cukup dengan cara yang halal dan baik, menyimpan uang tersebut dengan baik dan
mengeluarkan di jalan yang halal baik dan tepat sasaran.
Kesejahteraan berkaitan dengan materi,
kebahagiaan tidak harus berkaitan dengan materi. Kebahagiaan lebih
berkaitan dengan ketenangan. Yang membuat kita sulit melihat jalan keluar
adalah karena kita tidak tenang. Kita perlu meluangkan waktu sedikit
untuk menjadi observer/pengamat bagi diri sendiri. dengan demikian, kita
akan bisa melihat diri kita sendiri dengan lebih objektif. Apabila sering
dilatih dengan baik, Insya Allah kita akan lebih tenang.
Jika anda menetapkan kesejahteraan
dgn rumah yang sederhana, kendaraan keluarga dan pasangan hidup yang baik dan
anak2 yang sholeh, usahakan agar diraih agar anda bahagia. Namun, apabila
belum, jadilah orang yang bahagia. Orang yang bahagia akan mudah
mengundang kebaikan dari orang lain, termasuk kepercayaan. Materi dan
kesejahteraan akan mengikuti cepat atau lambat. Belajar Berikan lebih
dari apa yang anda harapkan diterima dari orang lain dalam kehidupan berumah tangga,
banyak istri/suami yang mengeluh bahwa pasangannya kurang perhatian namun itdak
ada yang mau mulai, sama2 nunggu. Jika salah satu memberi kepada yang lain,
bahkan memberi lebih, maka dia akan menerima apa yang dia harapkan. Jika
anda sudah punya perusahaan, rumah mewah dll, namun hanya dinikmati sendiri,
itu bukan kebahagiaan atau kesejahteraaan. Jika sudah banyak orang yang
menikmati, itulah kebahagiaan dan kesejahteraaan Anthony
Robbins dalam Unlimited Power. Pada suatu hari Thanksgiving, dia tidak
punya apa. Tiba ada yang mengetuk pintu tempat tinggalnya dan memberi
parcel, daging kalkun dll. Dia merasa bahagia dan termotivasi untuk
memberi kebahagiaan kepada orang lain.
C. Kesejahtaraan
hidup dengan kaitan profesi penjas
Tingkat
Ekonomi adalah salah satu indicator yang dapat menentukan tingkat kesejahtaraan
individu. Ukuran umum untuk menilai tingkat kesejahtraan yakni jumlah
pendapatan dan akumulasi pengeluaran, jadi dimana tingkat pendapatan lebih
tinggi dari jumlah pengeluaran dapat di gambarkan bahwa individu tersebut
memiliki kesejahtraan yang baik, hal tersebut merupakan gambaran umum tentang
kesejahtraan,. Namun kita tidak dapat menentukan kesejahtaan hidup dari hal itu
saja. Banyak hal juga yeng dinilai dari kesejahtaraan hidup seperti, kebebasan
waktu, keharmonisan keluarga dan sebagainya.
Peningkatan
jumlah pendapatan seseorang merupakan factor utama yang dapat meningkatkan
tingkat ekonomi, hal ini dapat terjadi dengan membuka peluang-peluang usaha,
atau dengan kata lain memperbanyak sumber-sumber penghasilan atau pendapatan.
Yang terkadang menjadi persoalan dalam membuka atau sumber-sumber penghasilan
adalah waktu yang tidak cukup Dan
eksistensi pada sebuah bidang usaha atau profesi yang digeluti.
Proyeksi
tentang profesi penjas yang diangkat
dalam makalah ini yang kaitannya dengan kesejahtaraan hidup ternyata dapat
meningkatkan kesejahtaan hidup hal ini
dikarenakan dari beberapa factor yang dapat menunjang sumber-sumber pendapatan /penghasilan lebih
terbuka seperti
1.
Kebebasan
waktu
2.
Link/jaringan
3.
Keterlibatan
disetiap kegiatan
4.
Kenaikan
jenjang kepangkatan
5.
Peluang
bisnis
Setiap orang yang bekerja didalam sebuah perusahaan pasti
selalu menginginkankesejahteraan hidup, karena
bekerja untuk dapat mencari nafkah sehari hari danmendapatkan
kesejahteraan hidup yang diinginkan nya. sebab dengan sejahtera hidupnya makak
akan menjadi tenang dan tentram serta dapat terpenuhi kebutuhan hudupnya. Kesejahteraan
adalah suatu kondisi aman, sentosa dan makmur terhindar dari berbagaiancaman
dan kesulitan yang dirasakan seorang karyawan/pegawai yang telah melakukan suatu pekerjaan di suatu tempat
atau perusahaan
Program
kesejahteraan karyawan/pegawai telah menjadi bagian integral dari kebanyakan
paket kompensasi. Program asuransi jiwa
dan kesehatan dan cuti yang dibayar adalah sedikit dari banyak tipe
kesejahteraan karyawan yang biasa ditemui dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Ini dapat terlihat dari atau
dalam Undang-undang ketenagakerjaan yang telahditetapkan oleh pemerintah serta
ketentuan tentang upah minimum regional yang setiap kalisesuai dengan kondisi.
Dengan memberikan sederetan kesejahteraan untuk karyawan akan membantu organisasi untuk menarik
karyawan yang berkualitas tinggi, disamping sebagai usaha untuk mempertinggi moral, dan
kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian terjaminnya kesejahteraan pegawai.karyawan itu sangat menguntungkan bagi
karyawan itu sendiri maupun perusahaan tersebut. Menurut Moekijat.
Ada
beberapa cara untuk mengklasifikasikan kesejahteraan karyawan yaitu:
a.
Pelayanan
karyawan
b.
Pembayaran
untuk waktu tidak bekerja
c.
Keamanan
pegawai atau karyawan
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Professional mempunyai makna yang
mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan
tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan
profesinya. Penyandangan dan penampilan “profesional” ini telah mendapat
pengakuan, baik segara formal maupun informal.
Kesejahteraan berkaitan dengan
materi, kebahagiaan tidak harus berkaitan dengan materi. Kebahagiaan
lebih berkaitan dengan ketenangan. Yang membuat kita sulit melihat jalan
keluar adalah karena kita tidak tenang. Kita perlu meluangkan waktu
sedikit untuk menjadi observer/pengamat bagi diri sendiri. dengan
demikian, kita akan bisa melihat diri kita sendiri dengan lebih objektif.
Proyeksi
tentang profesi penjas yang diangkat
dalam makalah ini yang kaitannya dengan kesejahtaraan hidup ternyata dapat
meningkatkan kesejahtaan hidup hal ini
dikarenakan dari beberapa factor yang dapat menunjang sumber-sumber pendapatan /penghasilan lebih
terbuka seperti
1.
Kebebasan
waktu
2.
Link/jaringan
3.
Keterlibatan
disetiap kegiatan
4.
Kenaikan
jenjang kepangkatan
5.
Peluang
bisnis
DAFTAR
PUSTAKA
1. www.google.com
2.
http://kopiradix.multiply.com/journal/item/132?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
3.
http://www.scribd.com/doc/53542726/Pengaruh-Motivasi-Kesejahteraan-Hidup-Dan-Lingkungan-Kerja-Perusahaan-Terhadap-Kinerja-Karyawan
5.
http://arifkurniawan045.blogspot.com/2007/12/persiapan-profesi-guru-penjas.html