Tugas Individu.
0
PERANAN ILMU
PENGETAHUAN
DAN
TEKHNOLOGI DALAM BIOMEKANIKA OLAHRAGA
WARDIMAN
JOYO WIRAHMAN
MANAJEMEN
OLAHRAGA
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya yang telah di berikan
kepada saya sehingga saya bisa menyusun makalah ini tentang Sosiologi Olahraga.Makalah ini di susun berdasarkan
tugas yang di berikan oleh bapak dosen,sebagai syarat lulus matrrikulasi mata
kuliah peranan manajemen dan iptek dalam penjas dan olahraga.
Makalah
ini saya susun dengan membaca beberapa informasi dari internet .Makalah ini
saya buat saya usahakan dapat di mengerti saya sendiri dan orang lain, bila ada
kesalahan mohon kritik dan saran yang bersifat membangun, agar bisa
perbaikan pembuatan makalah untuk selanjutnya.
Akhir
kata, mudah-mudahan makalah ini memberi manfaat dalam kegiatan belajar
mengajar, khususnya dalam perkuliahan sehingga dapat mempermudah dalam proses
pembelajaran terkhusus dibidang perkembangan iptek di bidang biomekanika biomekanika
olahraga.
Makassar, 10 Juli
2012
Penyusun,
WARDIMAN
J WIRAHMAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………page 2
DAFTAR ISI ……… ………………………………………… page 3
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………page 4
A.
Latar
Belakang Masalah . .……………………………page 4
B.
Rumusan
Masalah ……………………………………page 5
C.
Tujuan ……………………………………….............page 5
BAB II PEMBAHASAN …………………………………...……page 6
A.
Perkembangan
Iptek ………………………………….page 6
B.
Konsep
Biomekanika olahraga ………………………page 8
C.
Peranan
Iptek dalam Biomekanika …………………..page 12
BAB III PENUTUP ………………………………………..........page 14
A.
Kesimpulan ………………………………………..page 14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………......page 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kemajuan
teknologi telah menunjukkan perkembangannya yang sangat pesat. Tak heran, jika
kita dapat bertatap muka dengan orang yang tempatnya jauh dari kita.
Selain itu kini kita dapat
menikmati layanan internet melalui handphone. Yang tak kalah menarik, kini
telah dirintis teknologi nano yaitu teknologi yang mengubah ukuran
komponen – komponen yang terdapat pada alat – alat elektronik menjadi lebih
kecil. Bahkan ukurannya mencapai 1 nano. Hal tersebut tidak terlepas dari
peranan teknologi tentunya.
Begitu
banyak hal lain yang ikut terpengaruh akan perkembangan alat-alat ini.
Perubahan pola komunikasi ini kemudian akan mengubah standar ekonomi
masyarakat. Masyarakat, terutama orang tua, dituntut untuk memiliki penghasilan
lebih demi mengikuti perkembangan ini. Kenyataan bahwa perbedaan antara barang
mewah dan barang biasa menjadi semakin kabur, membuat tuntutan ini terkadang
terasa semakin berat. Standar dari kemewahan terus berubah dan semakin menuntut
perkembangan ekonomi masyarakat di tengah semakin sulitnya persaingan ekonomi
di antara masyaraka. Bagi yang tidak mampu mengimbangi akan semakin tersisih
dan lama kelamaan akan tersingkir bila ia tetap tidak bisa beradaptasi dan survive.
Hal ini tentunya akan semakin sulit bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan (skill)
atau koneksi yang dapat membantu untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Dalam segi
positif perkembangan ini memang membuat masyarakat semakin mudah dalam
mengakses informasi. Setiap orang dapat mengakses informasi apapun yang mereka
butuhkan dari seluruh dunia. Namun penyebaran informasi ini terkadang tidak
terkendali. Begitu banyak informasi yang memerlukan pertumbangan lebih lanjut
untuk disebarkan secara bebas tanpa pengawasan. Hal ini sering kali
menghasilkan efek samping negatif pada anak-anak di bawah umur yang dengan
bebasnya menyaksikan dan mempelajari hal-hal tidak atau belum layak untuk
mereka konsumsi dari berita yang publikasinya dilakukan tanpa melalui proses
sensor yang benar.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
masalah yang dibahas dalam makalah ini :
1.
Bagaiman
Perkembangan Iptek
2.
Konsep
Biomekanika olahraga
3.
Peranan
Iptek dalam Biomekanika
C. Tujuan
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui pentingya pemahaman perkembangan iptek
2.
Dapat
menjelaskan defenisi dan konsep biomekanika olahraga.
3.
Mampu
menjelaskan peranan iptek dalam perkembangan bimekanika.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Iptek
Di zaman yang dituntut serba cepat
dan serba praktis ini kita harus dapat ’mengakal –akali’nya . Salah satu
caranya dengan pemanfaatan teknologi yang sudah ada. Kita ambil sebuah contoh.
Pengembangan kemampuan Iptek menjadi salah satu faktor dominan bagi negara
manapun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kemakmuran rakyat,
serta melindungi kepentingan dan kedaulatan negara. Terlebih lagi dengan laju
perkembangan Iptek yang terus meningkat dengan kecepatan semakin tinggi, maka
tiada pilihan lain bagi setiap negara kecuali berupaya semaksimal mungkin untuk
mengikuti dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Penguasaan IPTEK bagi generasi muda
dinilai sangat penting . Hal tersebut dikarenakan Migrasi atau berpindahnya
para ilmuwan dan insinyur terbaik yang dimiliki Indonesia ke negara lain
setelah sebelumnya disekolahkan dandiinvestasikan oleh negara dalam
program-program pengembangan teknologi.Sehingga sebagai generasi selanjutnya
kita diharuskan untuk menguasai IPTEK untuk menyelesaikan masalah – masalah
pengembangan teknologi di Indonesia.
Tahun 2002, juara dunia sepak bola,
Perancis, ditaklukkan oleh Senegal dalam perebutan Piala Dunia. Sebelas pemain
sepak bola terbaik yang dimiliki Senegal sebelumnya telah dikecam oleh pencinta
sepak bola dandianggap tidak nasionalis. Mereka bermigrasi ke klub-klub sepak
bola kelas dunia di Eropa untuk berkompetisi. Fenomena migrasi 11 pemain sepak
bola ini mirip dengan peristiwa migrasi ilmuwan Indonesia kenegara lain,
sebagaimana juga dialami Jerman, Brasil, Amerika Serikat,Perancis, dan
Malaysia. Di Amerika seorang doktor biologi asal Aceh mengabdikan iptek dalam
riset bioengineering di Universitas Washington.
Meskipun
teknologi itu diciptakan untuk kepentingan bersama dan untuk memudahkan
masyarakat dalam beraktivitas, akan tetapi tetap saja ada efek samping negatif
seperti yang telah dipaparkan di atas. Semua itu kembali kepada individu yang
menjalani, bagaimana ia memanfaatkan dan akan digunakan untuk apa teknologi.
Bangsa
Indonesia masih harus berjuang keras dalam pengembangan kemampuan Iptek, karena
menghadapi beberapa permasalahan utama dan mendasar, antara lain:
1.
tingkatan
secara umum dalam menyerap dan mengembangkan Iptek masih terbatas pada
kemampuan untuk menggunakan dan atau modifikasi. Pada tingkatan seperti ini
masih memerlukan upaya lebih besar untuk mampu mengembangkan, menemukan dan
menerapkan teknologi baru. Penemuan, pengembangan, dan penerapan teknologi yang
benar-benar baru dan sesuai dengan keunggulan komparatif yang ada, untuk yang
selanjutnya mampu menempatkan kita pada keunggulan kompetitif.
2.
Pengembangan
kemampuan Iptek membutuhkan sumber daya manusia yang cukup, baik dalam
kuantitas maupun kualitasnya, sementara itu sumber daya manusia yang tersedia
masih sangat terbatas. Gambaran mengenai keadaan ini dengan segera dapat
dipahami bilamana dilakukan pembandingan dengan jumlah dan kualitas sumber daya
manusia di negara-negara yang telah maju dalam pengembangan kemampuan Ipteknya.
3.
Anggaran
dari usaha pemerintah yang tersedia untuk kegiatan penelitian dan pengembangan
yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan kemampuan Iptek masih terbatas pula,
sedangkan peran serta swasta dan kalangan industri belum berjalan secara
optimal.
4.
Pada
tingkatan operasional, sistem dan kelembagaan dalam pengembangan kemampuan
Iptek diperkirakan belum memenuhi kebutuhan minimal yang dipersyaratkan agar
proses pengembangan kemampuan Iptek berjalan secara efektif dan efisien.
Meskipun seara konseptual sistem dan kelembagaan yang ada nampaknya telah cukup
mampu menggerakkan, mengarahkan, dan mengendalikan derap langkah pengembangan
kemampuan Iptek; namun keluaran yang dihasilkan dalam proses pengembangan
kemampuan Iptek belum berjalan secara efektif dan efisien. Tingkatan optimal
proses pengembangan kemampuan Iptek yang efektif dan efisien, hanya mungkin
dicapai bila kesetaraan dan kesepadanan dalam sisi peningkatan kapasitas Iptek
sebanding dengan kebutuhan pemanfaatannya dalam dunia industri dan dunia usaha
pada umumnya.
B.
KONSEP DASAR BIOMEKANIKA
Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek mekanika dari gerakan-gerakan
tubuh manusia.
Biomekanika adalah kombinasi
antara keilmuwan mekanika, antropometri dan dasar ilmu kedokteran.
Pada
pendekatan biomekanik ada beberapa definisi biomekanik yang dapat kita gunakan, diantaranya adalah :
1. Menurut Hatze, Biomekanik adalah ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi sistem biologi dengan menggunakan pengetahuan
dan metode makanika.
2. Menurut Hay’s, Biomekanik adalah ilmu yang
mempelajari gaya-gaya yang terjadi pada struktur biologi dan efek yang
dihasilkan oleh gaya-gaya tertentu.
Biomekanik adalah suatu ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan
konsep keteknikan untuk mempelajari gerakan yang dialami oleh beberapa segmen
tubuh dan gaya-gaya yang terjadi pada bagian tubuh tersebut selama aktivitas
normal.Biomekanika dapat
diterapkan pada:
1.
Merancang
kembali pekerjaan yang sudah ada.
2.
Mengevaluasi
pekerjaan.
3.
Penyaringan
pegawai.
4.
Tugas-tugas
penanganan manual.
Tujuan
mempelajari ilmu biomekanika antara lain:
1. Untuk menjelaskan tiap komponen dari
seluruh sistem tubuh dan interaksinya.
2. Untuk mensimulasikan kondisi
berbahaya, sulit untuk diukur atau waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk
melakukan sebuah pekerjaan.
3. Untuk memperkirakan resiko yang
mungkin muncul dari sebuah pekerjaan dan memperkirakan beban maksimal yang aman
untuk diangkat.
Konsep
Biomekanika Biomekanika
diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1. General Biomechanic
Adalah bagian dari biomekanika yang berbicara mengenai
hukum-hukum dan konsep-konsep dasar yang mempengaruhi organ tubuh manusia baik
dalam posisi diam maupun bergerak. Dibagi menjadi 2, yaitu
Biostatic adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisis
tubuh pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam
(uniform).
Biodinamic adalah bagian dari biomekanika umum yang berkaitan dengan
gambaran gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi
(kinematika) dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh
(kinetik).
2. Occupational Biomechanic
Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanika terapan yang
mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material, dan
peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar
produktifitas kerja dapat meningkat.
Sistem
Kerangka Dan Otot Manusia (Musculoskeletal System)
Di
dalam tubuh manusia terdapat beberapa sistem koordinasi, dan salah satunya
adalah sistem otot dan kerangka (Musculoskeletal system). Sistem ini sebenarnya
tersusun oleh dua buah sistem, yaitu otot dan tulang. Keduanya saling berkaitan
dalam menjalankan pergerakan tubuh manusia. Otot menempel pada bagian tulang
untuk menggerakkan tulang rangka. Organ-organ tubuh manusia yang menyusun
sistem ini meliputi :
1. Tulang
Bagian ini tersusun dari jaringan yang sangat keras
berfungsi sebagai pembentuk kerangka dan pelindung dari organ dalam. Tulang
dalam sistem gerak berfungsi pembentuk gerakan pasif. Tulang juga berperan
penting proses pembentukkan sel-sel darah merah di bagian sumsum.
2. Sambungan Tulang Rawan (Cartilage)
Jaringan ini berfungsi sebagai penghubung antar tulang
seperti pada setiap sambungan. Dengan adanya jaringan ini pergerakan tulang
relatif kecil, sehingga melindungi dari pergeseran tulang.
3. Ligamen
Berfungsi sebagai penghubung bagian sambungan dan menempel
pada tulang pada ujungnya. Ligamen memiliki peranan penting dalam melindungi
persendian. Ligamen tersebut untuk membatasi rentang gerak dari tulang yang
dihubungkan
4. Otot
Penggerak utama dalam tubuh manusia adalah otot atau sering
disebut sabagai alat gerak aktif. Sel-sel otot menghasilkan panas tubuh untuk
menjaga kestabilan panas tubuh akibat pengaruh dari luar. Tendon merupakan otot
panjang dengan kekuatan elastis yang tinggi.
C.
Peranan Iptek Dalam Biomekanika
Olahraga
Seiring
dengan bergeraknya zaman dan berjalannya waktu maka perkembangan iptek pun
tidak bisa dipungkiri. Dibidang keolahragaanpun harusnya ikut serta dalam
perkembangannya terkhus dalam bidang biomekanikaolahraga.
Pembinaan olahraga, baik olahraga
prestasi, maupun olahraga pendidikan dan rekreasi harus melibatkan unsur ilmu
pengetahunan dan teknologi (iptek), yang telah digunakan dibanyak negara dunia.
Dengan iptek kita akan lebih mudah
memantau perkembangan atlet secara keilmuan. Sistem ini sangat diperlukan, kata
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Andi Alifian Mallarangeng, usai
pemberian bantuan Penguatan Laboratorium Iptek olahraga 2009 di Jakarta, Kamis
(19/10).
Menurutnya, khusus untuk pembinaan
atlet olahraga prestasi diperlukan dukungan dari semua pihak termasuk kalangan
yang konsen pada pendidikan olahraga.Dengan dibangunnya laboratorium olahraga
di daerah-daerah (pada perguruhan tinggi) akan lebih mudah memantau
perkembangan pembinaan atlet.
Dengan iptek, kemampuan olahragawan bisa diukur secara keilmuan. Dengan demikian pembinaan akan lebih efisien dan diharapkan mampu mendapatkan hasil yang maksimal, paparnya.
Dengan iptek, kemampuan olahragawan bisa diukur secara keilmuan. Dengan demikian pembinaan akan lebih efisien dan diharapkan mampu mendapatkan hasil yang maksimal, paparnya.
Andi juga menjelaskan, guna
mendukung hal tersebut pihaknya memberikan bantuan alat-alat laboratorim
olahraga yang diharapkan bisa mendukung pembinaan atlet terutama di
daerah-daerah. Laboratorium olahraga telah dikembangkan sejak tahun 2006.
Laboratorium itu dibangun di beberapa perguruhan tinggi dan sekolah menengah
atas di Indonesia. Periode 2006-2008, laboratorium olahraga telah dikembangkan
di antaranya Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas
Negeri Malang, dan Universitas Negeri Surabaya.
Untuk tingkatan sekolah menengah yang telah mengembangkan laboratorium olahraga di antaranya SKO Ragunan dan SMAN olah raga Sidoarjo, Jawa Timur.
Tahun 2009 institusi yang telah melakukan pengembangan dan penguatan laboratorium olah raga di antaranya Universitas Negeri Jakarta, Universitas Airlangga Surabaya, SKO Ragunan, IKIP PGRI Samarinda dan Universitas PGRI NTT.Dikelola Pemerintah Sementara itu kalangan akademisi mengharapkan Program Atlet Andalan (PAL) tetap dikelola pemerintah melalui Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemegpora) dan mengusulkan agar pemerintah tetap ikut terlibat dalam pembinaan olahraga.
Untuk tingkatan sekolah menengah yang telah mengembangkan laboratorium olahraga di antaranya SKO Ragunan dan SMAN olah raga Sidoarjo, Jawa Timur.
Tahun 2009 institusi yang telah melakukan pengembangan dan penguatan laboratorium olah raga di antaranya Universitas Negeri Jakarta, Universitas Airlangga Surabaya, SKO Ragunan, IKIP PGRI Samarinda dan Universitas PGRI NTT.Dikelola Pemerintah Sementara itu kalangan akademisi mengharapkan Program Atlet Andalan (PAL) tetap dikelola pemerintah melalui Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemegpora) dan mengusulkan agar pemerintah tetap ikut terlibat dalam pembinaan olahraga.
Biomekanika
tentunya banyak mengajarkan tentang gerak dalam berolahraga dengan perkembangan
IPTEK yang sekarang ini cabang ilmu inipun seakan mulai mendapatkan kemudahan
dan efesiensi untuk di fokuskan. Seperti banyaknya alat-alat yang baru
diciptakan sebagai
alat-alat olahraga. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan prestasi atlet.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Penguasaan
IPTEK bagi generasi muda dinilai sangat penting . Hal tersebut dikarenakan
Migrasi atau berpindahnya para ilmuwan dan insinyur terbaik yang dimiliki
Indonesia ke negara lain setelah sebelumnya disekolahkan dandiinvestasikan oleh
negara dalam program-program pengembangan teknologi.Sehingga sebagai generasi
selanjutnya kita diharuskan untuk menguasai IPTEK untuk menyelesaikan masalah –
masalah pengembangan teknologi di Indonesia.
2. Pada pendekatan biomekanik ada
beberapa definisi biomekanik
yang dapat kita gunakan, diantaranya adalah :
a. Menurut Hatze, Biomekanik adalah ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi sistem biologi dengan menggunakan pengetahuan
dan metode makanika.
b.
Menurut
Hay’s, Biomekanik adalah
ilmu yang mempelajari gaya-gaya yang terjadi pada struktur biologi dan efek
yang dihasilkan oleh gaya-gaya tertentu.
3. Biomekanika
tentunya banyak mengajarkan tentang gerak dalam berolahraga dengan perkembangan
IPTEK yang sekarang ini cabang ilmu inipun seakan mulai mendapatkan kemudahan
dan efesiensi untuk di fokuskan. Seperti banyaknya alat-alat yang baru
diciptakan sebagai
alat-alat olahraga. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan prestasi atlet.
DAFTAR PUSTAKA
6.
www.pelita.or.id/baca.php?id=83761
Tidak ada komentar:
Posting Komentar